Hari ini, tanggal 15 Agustus 2014 adalah pengalaman
pertamaku mengikuti ospek. Dulunya aku pikir ospek hampir sama seperti MOS di
SMP & SMA. Ternyata berbeda. Acara ini, tidak hanya sosialisasi dan
perkenalan kampus. Disini kita diberi banyak tugas yang harus diselesaikan
dengan waktu yang cukup singkat. Sebelum hari H saja, yaitu 3 hari sebelumnya,
aku sudah mendapatkan 8 tugas, baik dari Universitas, Fakultas dan Jurusan yang
harus diselesaikan tepat acara. Apalagi setiap jam 6 pagi sampai jam 18.30 ada
acara TM dikampus. Ya.. bisa dibilang 8 tugas
untuk 3 malam. It’s Imposible, alhasil ketika pelaksanaan ospek banyak
teman-teman yang jatuh pingsan dan sakit. Sebagian ada yang masih kurang
tugasnya. Aku kira sebelumnya kita bakalan dimaklumi, eh ternyata, kita malahan
diomeli habis-habisan dn dibentak – bentak. Sebagian temanku, termasuk aku
mencoba untuk menjelaskan dan memberi alasan. Akan tetapi, apa daya para kakak
senior tidak menghiraukan perkataan kami. Yang ada kita serba salah.
Dihari
ospek Fakultas, kita mulai PeDe. Hari ini kita mulai berani memberi argumen yang
dapat mendesakkan mereka, Karena kami yakin bahwa jumlah kami lebih banyak dari
pada mereka.
Aktivitas
kami belum selesai. Ternyata, masih ada ospek jurusan. Ospek kali ini cukup
mengasyikan,karena kakak Spnya gaul-gaul dan selalu tebar pesona. Disisi lain,
ospek yang ini cukup berat. Entah kenapa, tiba-tiba aku ditunjuk menjadi ketua
kelompok 8. Aku akui sangat berat sekali. Alasannya, pertama aku baru kali ini
menjadi ketua kelompok, kedua aku memiliki 12 karakter kelompok yang berbeda,
ketiga jika ada salah satu anggota kelompokku yang salah, aku yang harus
menanggungnya dan berusaha memberi solusi, yang ke empat dari 12 anggota yang
ada hanya 6 orang yang aktif lainnya entah kemana. Dan yang terakhir, rumah
mereka jauh –jauh susah untuk mengordinasi mereka.walau begitu, aku selalu
berusaha memberi yang terbaik buat kelompokku.
Dibalik
itu semua, tentunya ada sisi positifnya. Jujur saja, baru pertama kalinya aku
dapat mencari muka dihadapan kaum hawa. Dimana aku berusaha membelanya ketika
mereka dipojokkan oleh kakak senior. Sebelumnya aku nggak punya maksud begitu
sih. Tetapi ketika ada salah satu anggota kelompokku Putri dibentak-bentak
sampai menangis, apalagi dia sedang kurang prima. Yah.. aku sebagai ketua
kelompok tidak tega dan itu sudah tanggung jawabku.
Walaupun
kurang mengenakkan. Tapi bagiku cukup menantang. Dari situ aku memiliki
segudang cerita yang dapat ku tuliskan diseberkas kertas putih yang nantinya
kan ku berikan kepada anak dan cucuku. ^_^

