Kesetimbangan Kimia dalam Industri
Banyak sekali industri kimia yang melibatkan kesetimbangan
kimia. Dengan kita memahami proses kesetimbangan kimia, maka kita dapat
menciptakan suatu proses yang menghasilkan produk seoptimal mungkin. Salah satu
faktor utamanya adalah faktor ekonomis.
Dengan memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia
maka dapat diupayakan cara-cara untuk membuat proses berlangsung ke arah hasil
reaksi secara optimal. Dengan cara – cara tersebut maka biaya produksi dapat
ditekan dan perusahaan dapat meraih keuntungan yang besar. Berikut berbagai
contoh industri kimia yang melibatkan kesetimbangan kimia.
Pada proses
ini terjadi pembuatan gas amoniak dari gas nitrogen dan hidrogen untuk
keperluan pembuatan pupuk dan senyawa senyawa lain yang dibuat dari gas
amoniak.pada proses ini dinamakan proses haber-bosch karena orang yang pertama
berhasil mensintesis gas aminiak dari unsur-unsurnya adalah Profesor Fritz
Haber (1868-1934). Ia menerapkan asas Le Chatelier untuk mendapatkan gas NH3
sebanyak-banyaknya.
Alasanya dia
menerapkan asas tersebut karena reaksi gas nitrogen dan gas hidrogen membentuk
gas amoniak ( reaksi kesetimbangan /reaksi reversible) atau rumusnya sebagai
berikut N2(g) + H2(g)
→
2NH3(g) (
^H=
- 92,4 kj ). Pada proses ini Profesor Haber sempat mendapatkan kesulitan ,
kesulitan tersebut karena gas N2 dan H2 tidak dapat
bereaksi pada suhu terendah. Selain itu dia juga mencoba dengan suhu tinggi,
namun pada suhu tinggi kesetimbangan bergeser ke kiri ( reaksi eksostermis) .
jadi pada suhu tinggi NH3
yang terbentuk akan terurai lagi. Oleh karena itu, hasilnya tidak
maksimal.
Dengan
mempelajari hukum hukum kesetimbangan akhirnya dia mendapatkan suatu suhu optimal yaitu sekitar 400-600 ͦC. Walaupun demikian, hasilnya tidak terlalu menggembirakan karena
NH3 yang diperoleh tidak terlalu banyak tetapi
reaksinya cukup lancar. Sebenarnya dia tahu bahwa untuk
mendapatkan NH3 yang lebih banyak maka tekanannya harus tinggi , kira-kira 1000 atm.Akan tetapi dia belum bisa membuat reaktor yang aman untuk tekanan setinggi itu .
Setelah itu
seoarang insinyur kimia yang berhasil
merancang suatu reaktor yang aman
untuk tekanan tinggi sekitar 300
atm. Bosch baru mampu merancang reaktor
dengan tekanan 300 atm. Namun dia mencari cara lain, yaitu dengan menggunakan katalis. Dia melakukan
hingga 6000 kali percobaan sampai akhirnya
berhasil menemukan katalis yang tepat untuk proses ini. Reaksi ini pun akhirnya
bisa dilakukan pada suhu tidak terlalu
tinggi, yaitu sekitar 400-600 ͦC dan
tekanan tidak terlalu tinggi , yaitu sekitar 150-300 atm dengan hasil yang
lebih memuaskan. Katalis yang dia peroleh adalah serbuk Fe dicampur dengan Al2O3
dan KOH. Nah, makanya proses pembuatan amoniak
ini disebut proses Haber – Bosch.Tapi sekarang dengan teknologi yang
lebih canggih orang sudah dapat membuat reaktor yang aman dioperasikan sampai
tekanan sekitar 800-1000 atm.
Proses lain yang
melibatkan kesetimbangan kimia dalam industri adalah kontak pada pembuatan asam
sulfat.disebut proses kontak karena pada proses perubahan SO2
menjadi gas SO3 digunakan katalisator kontak, artinya katalis
langsung terlibat dalam proses. Katalis yang digunakan adalah vanadium pentoksida(V2O5).
Bahan baku yang diperlukan pada proses ini adalah belerang atau pirit (FeS).
Pada proses kontak,
belerang atau pirit diubah menjadi SO2 dengan cara membakar belerang
atau pemanggangan pirit berikut ini adalah reaksi pembakaran belerang :
S(s)
+ O2(g) → SO2(g) . sedangkan reaksi pemanggangan pirit adalah
4FeS(s)
+ 7O2(g) →
2Fe2O3(s) + 4 SO2(g).
Gas SO2 yang
terbentuk kemudian dialirkan ke tanur kontak. Dalam tanur kontak terdapat pelat
pelat yang dilapisi vanadium pentoksida, sehingga sebagian SO2
diubah menjadi SO3.
Reaksinya :2SO2(g) + O2(g) ←V2O5→ 2SO3(g) ; ^H= - 188,94 kJ
Nah proses perubahan ini perlu
ditangani dengan pengetahuan kesetimbangan kimia agar SO3 yang
dihasilkan dalam jumlah yang maksimal. Selajutnya SO3 yang terjadi
di alirkan ke dalam larutan asam sulfat encer, sehingga terbentuk asam
pirosulfat.
Reaksinya: SO3(g) + H2SO4(aq) → H2S2O7(l).
Untuk mendapat asam sulfat pekat, ke
dalam asam pirosulfat dialirkan air dan terjadi reaksi : H2S2O7
+ H2O(l) → H2SO4(l). Dalam hal ini
asam sulfat encer akan terbentuk jika
gas SO3 dialirkan kedalam air.
Reaksinya sebagai berikut : SO3(g)
+ H2O(l) → H2SO4(aq)
Dari pembuatan asam sulfat ini
memiliki banyak kegunaan dalam industri kimia, misalnya industri
tekstil,plastik,cat,zat wara, bahan peledak , akumulator , obat-obatan ,
pemurnian logam , elektrolisis , dan masih banyak lagi.
Source : KIMIA 2 Persiapan OSN
0 Comments